Advertisement

Syarat Ruqyah

Landasan utama dalam melakukan ruqyah haruslah memahami betul bagian berikut ini:

Ruqyah dibolehkan dalam syari’at Islam berdasarkan hadits ‘Auf bin Malik Radhiyallahu anhu dalam Shahiih Muslim, ia berkata: “Di masa Jahiliyyah kami biasa melakukan ruqyah, lalu kami bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam :

‘Bagaimana menurutmu, wahai Rasulullah?’ Maka beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab:

اِعْرِضُوْا عَلَيَّ رُقَاكُمْ، لاَ بَأْسَ بِالرُّقَى مَا لَمْ يَكُنْ فِيْهِ شِرْكٌ.

‘Tunjukkanlah kepadaku ruqyah kalian. Tidaklah mengapa ruqyah yang di dalamnya tidak mengandung syirik.’” HR. Muslim (no. 2200)

Ada beberapa syarat yang harus terpenuhi dalam ruqyah yang dibolehkan:
1. Hendaklah ruqyah dilakukan dengan Kalamullaah (Al-Qur-an) atau Nama-Nya atau Sifat-Nya atau do’a-do’a shahih yang diriwayatkan dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pada penyakit tersebut.
2. Harus dilakukan dengan bahasa Arab.
3. Hendaklah diucapkan dengan makna yang jelas dan dapat difahami.
4. Tidak boleh ada sesuatu yang haram dalam kandungan ruqyah itu. Misalnya, memohon pertolongan kepada makhluk, nama jin atau malaikat, dan semacamnya.
5. Tidak bergantung kepada ruqyah dan tidak menganggapnya sebagai penyembuh.
6. Kita harus yakin bahwa ruqyah berpengaruh dengan kekuatan izin Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Ruqyah yang terbaik adalah dengan menggunakan ayat-ayat Al-Qur-an. Hal ini berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala :

وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ ۙ وَلَا يَزِيدُ الظَّالِمِينَ إِلَّا خَسَارًا

“Dan Kami turunkan dari Al-Qur-an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al-Qur-an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zhalim selain kerugian.” [Al-Israa’: 82]

Adapun syarat mu'allij yang melakukan ruqyah haruslah:
1. Berakidah Shalafushaleh bersih dari unsur kesyirikan.
2. Aplikatif tauhid dalam kehidupannya baik perkataan maupun perbuatannya.
3. Beriman terhadap hal yang ghaib (sesuai syari'at islam)
4. Tidak membiarkan diri terjerumus dalam maksiat / dosa.
5. Senantiasa menghiasi dengan keta'atan terhadap apa yg Allah & RasulNya tetapkan dalam syari'at Islam.
6. Berdzikir dengan tuntunan sunnah Rasulullah.
7. Ikhtiar dengan niat yg ikhlas.

Untuk upah treatment (ruqyah ataupun konsultasi) yg diberikan pasien terhadap therapist (mu'allij) tidak ada nominal yg fixed, sehingga nilai infaq ini diberikan dengan jumlah terbaik.

Karena bagian terpenting dari ruqyah syar'ie yaitu progress penerapan dalam keseharian yang memerlukan kesungguhan dalam menjalani perbaikan diri, peningkatan kualitas dari kondisi lama menuju masa yg akan datang. Sehingga diharapkan dengan ini kesadaran kita akan meningkat dan tentu saja, inilah efektifitas ruqyah terbaik. Bersinergi dalam diri siapapun jua, biidznillahi ta'ala.

Barangsiapa yg mundur dalam tahapan 1-2x therapy ruqyahnya, maka jelaslah bisikan was-was dan bujukan syetan lebih menguasai seseorang daripada kekuatan imannya.

Namun sebaliknya, apabila dalam tahapan 1-2x therapy ruqyahnya, diiringi dengan perubahan dan kesungguhan dalam keseharian, maka sungguh itu menjadi bukti bahwa Allah telah memberikan iman dan amaliyyah yg terbaik.