PENDAHULUAN
Kebiasaan minum obat yang berkembang di tengah masyarakat adalah sebelum minum obat sebaiknya perut diisi terlebih dahulu walau hanya sedikit. Katanya, biar ada tenaga dulu. Hal ini sepertinya sudah dianggap suatu kebenaran terutama bagi masyarakat awam.Apa yang diyakini benar selama ini, justru sebenarnya adalah salah. Tidak semua jenis obat diminum setelah makan, bahkan beberapa jenis obat justru diharapkan diminum pada waktu perut kosong atau sebelum makan. Untuk itu kita perlu mengetahui kapan saat yang tepat untuk minum obat.
![]() |
Waktu Meminum Obat |
Obat jenis ini tidak mengalami proses penyerapan (absorbsi) sehingga tidak sampai di darah. Sementara obat sistemik, harus sampai di darah dalam jumlah yang cukup sehingga proses absorbsi merupakan faktor yang sangat menentukan kualitas efek yang dihasilkan.
Lokasi absorbsi sebagian besar obat adalah usus, hal ini menyebabkan ada/tidaknya makanan merupakan hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian obat. Ada 2 kemungkinan interaksi obat dengan makanan. Pertama interaksi obat dan makanan dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan khasiat atau manfaat obat. Kedua dapat meningkatkan efek dari obat itu sendiri. Hal ini dapat berpengaruh terhadap efektifitas dari obat yang digunakan.
Obat biasanya bersifat asam lemah atau basa lemah. Obat asam lemah akan diserap di lambung (jika diberikan secara oral) sementara yang bersifat basa lemah akan diserap di usus yang lingkungannya memang lebih basa dibandingkan lambung.
PERJALANAN OBAT DALAM TUBUH
Begitu obat kita minum, maka obat akan memulai perjalanan panjangnya dalam tubuh dalam beberapa kondisi yaitu jika bentuk sediaan yang diminum berupa sediaan padat seperti tablet maka dia akan hancur lebih dahulu kemudian baru melepaskan zat aktif dalam bentuk partikel halus.![]() |
Perjalanan Obat Dalam Tubuh |
Jika obat yang diminum dalam bentuk cair yang terlarut seperti sirop, maka obat langsung mengalami proses absorbsi. Umumnya obat diabsorpsi di usus halus karena permukaannya yang sangat luas, dan hanya sebagian kecil obat yang diabsorbsi di lambung.
INTERAKSI OBAT DENGAN MAKANAN
Cepat atau lambatnya proses absorbsi ini, banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah faktor adanya makanan. Adanya makanan ini, dapat menimbulkan interaksi dengan obat.
Akibat interaksi ini, dapat terjadi di mana ada obat-obat yang absorbsinya terganggu dengan adanya makanan, ada yang justru terbantu dengan adanya makanan, dan ada yang tidak terpengaruh dengan ada/tidaknya makanan. Keadaan seperti inilah yang menjadi sebab kenapa obat harus diminum sebelum makan atau malah diminum setelah makan.
Sebelum makan adalah ketika perut dalam keadaan kosong yaitu 2 jam setelah makan terakhir sampai 1 jam mau makan berikutnya.
![]() |
Obat Yang Dikonsumsi |
Obat diminum sebelum, pada saat atau sesudah makan tergantung pada sifat penyerapan obat pada lambung atau usus. Proses penyerapan ini akan mempengaruhi kadar/konsentrasi obat dalam tubuh. Kalau kadarnya kurang tentu saja efek obat nggak akan didapat. Sakitnya pun tidak akan sembuh.
Bersambung....ke bagian selanjutnya.