Advertisement

Hidup Mewah Itu Bisa-Bisa saja, tetapi Sederhana, Awet Sehatnya dan Berkah itu baru super!


Rasulullah SAW dikenal dengan kesederhanaan hidupnya.  Beliau tidak tergoda oleh kemewahan duniawi, meskipun memiliki kekuasaan dan pengaruh yang besar.  Rumah beliau sederhana, pakaiannya sederhana, dan makanannya pun sederhana.  Beliau mengajarkan pentingnya bersyukur atas apa yang dimiliki dan menghindari sikap boros dan berlebihan.  Kesederhanaan Rasulullah bukan berarti kekurangan, melainkan sebuah pilihan hidup yang bijak, yang menunjukkan keteladanan dalam menjalani hidup dengan penuh syukur dan keikhlasan.  Beliau menekankan pentingnya menjaga kesehatan dan keseimbangan hidup,  sehingga umatnya dapat fokus pada ibadah dan pengabdian kepada Allah SWT.

Pola hidup Rasulullah juga menekankan pentingnya kebersamaan keluarga dan silaturahmi.  Beliau selalu meluangkan waktu untuk keluarganya,  mengajarkan nilai-nilai kebaikan, dan membangun hubungan yang harmonis.  Beliau juga sangat memperhatikan kondisi umatnya dan selalu berinteraksi dengan mereka dengan penuh kasih sayang.  Sikap beliau yang rendah hati dan peduli terhadap sesama menjadi contoh yang baik bagi setiap muslim dalam membangun hubungan sosial yang positif dan penuh keberkahan.  Kesederhanaan dan kebersamaan yang dicontohkan Rasulullah menjadi teladan bagi setiap muslim dalam menjalani kehidupan yang penuh makna dan berkah.


Ada Apa Kita Hari ini ? (Modern tapi...)

Pola hidup modern yang serba individualistis, di mana setiap anggota keluarga makan sendiri-sendiri, menonton televisi sendiri-sendiri, dan menghabiskan waktu luang sendiri-sendiri, sangat merugikan.  Hal ini mengakibatkan kurangnya komunikasi dan interaksi antar anggota keluarga, melemahkan ikatan emosional, dan meningkatkan risiko konflik.  Kehidupan yang serba sendiri-sendiri menciptakan kesepian dan mengurangi rasa kebersamaan,  menciptakan jurang pemisah di antara anggota keluarga, dan pada akhirnya dapat berdampak negatif pada kesehatan mental dan kesejahteraan keluarga secara keseluruhan.  Membangun kebersamaan dan komunikasi yang baik dalam keluarga sangat penting untuk menciptakan rumah tangga yang harmonis dan bahagia.



Keluargaku Dekat tapi Koq Manja yah? 

Biasanya ada beberapa faktor yang berpengaruh diantaranya begini :

1. Rasa Aman yang Berlebihan
Keluarga dekat sering memberi perlindungan total, sehingga anak tumbuh dengan rasa aman yang tidak seimbang dengan realitas dunia luar. Anak tidak pernah belajar menghadapi kegagalan atau kekecewaan.

> *Efek: Anak terbiasa diselamatkan. Saat dewasa, ia kesulitan menyelesaikan masalah sendiri.*

2. Pemenuhan Keinginan tanpa Batas
Setiap keinginan dituruti, bahkan sebelum diminta. Ini menciptakan pola pikir bahwa dunia akan selalu menyediakan apapun yang diinginkan tanpa usaha.

> *Efek: Anak menjadi kurang menghargai proses, dan mudah kecewa kalau tidak segera dapat apa yang diinginkan.*

3. Terlalu Banyak Dibantu
Segala hal kecil dibantu, dari menyuapi, merapikan barang, sampai membuat keputusan. Hal ini membuat individu tidak terbiasa mandiri.

> *Efek: Anak menjadi ketergantungan dan takut mencoba sendiri.*


Nah sekarang lebih aware kan? Itu dia....


Kalo Tidak Dekat Gimana dong?

Setidaknya ada 3 real (praktikal) yang bisa dilatih agar bisa dekat dan bebas manja, diantaranya seperti ini :



#01 Makan Bareng (Suami Istri)

Kesederhanaan hidup, seperti yang dicontohkan Rasulullah SAW, bukanlah tentang kekurangan atau kemiskinan, melainkan sebuah pilihan hidup yang bijak dan penuh makna.  Dengan kesederhanaan, kita terhindar dari sikap konsumtif dan boros,  membebaskan diri dari belenggu materi yang seringkali menjerat dan mengalihkan fokus dari hal-hal yang lebih penting, seperti ibadah, keluarga, dan pengabdian kepada Allah SWT.  Kesederhanaan juga menumbuhkan rasa syukur atas nikmat yang telah diberikan Allah,  membuat kita lebih fokus pada hal-hal yang bernilai dan bermakna dalam hidup, serta  memudahkan kita untuk berbagi dan membantu sesama yang membutuhkan.

Makan bersama suami istri, khususnya berbagi satu piring, merupakan simbol kuat dari kebersamaan, kepercayaan, dan kasih sayang dalam rumah tangga.  Hal ini menciptakan ikatan yang erat dan memperkuat hubungan emosional di antara pasangan.  Dalam kesederhanaan berbagi satu piring, terpancar rasa saling menghargai, saling peduli, dan saling mendukung.  Lebih dari sekadar makan, momen ini menjadi waktu berkualitas untuk berinteraksi, berbagi cerita, dan memperkuat ikatan batin.

Lebih dari itu, makan bersama juga menjadi sarana untuk membangun komunikasi yang efektif.  Di tengah kesibukan modern, makan bersama menciptakan ruang khusus untuk bertukar pikiran, mendengarkan keluh kesah pasangan, dan merencanakan masa depan bersama.  Hal ini penting untuk menjaga keharmonisan dan mencegah konflik yang dapat merusak hubungan rumah tangga.  Makan bersama adalah investasi untuk membangun keluarga yang sakinah, mawaddah, dan warahmah.




#02 Sharing Time (Waktu Cerita)

Sisihkan waktu khusus setiap hari, misalnya sebelum tidur, untuk berbagi cerita dan refleksi. Setiap anggota keluarga bisa menceritakan pengalaman mereka di hari itu, baik yang menyenangkan maupun yang menantang. Ini membantu meningkatkan komunikasi, saling memahami, dan mendukung satu sama lain. Orangtua dapat menggunakan kesempatan ini untuk menanamkan nilai-nilai positif dan mengajarkan cara memecahkan masalah tanpa harus memanjakan anak-anak dengan solusi instan. Yang penting adalah proses berbagi dan mendengarkan satu sama lain.




#03 Kegiatan Event Bareng 

Luangkan waktu untuk melakukan aktivitas di luar rumah bersama-sama, seperti piknik, berkemah, bersepeda, atau mengunjungi tempat wisata. Aktivitas di luar rumah memberikan kesempatan untuk menikmati alam, melakukan aktivitas fisik, dan menciptakan pengalaman baru bersama. Ini membantu mengurangi stres, meningkatkan mood, dan memperkuat ikatan keluarga. Pembagian tugas dan tanggung jawab dalam mempersiapkan dan menjalankan kegiatan ini juga penting untuk menghindari rasa dimanja.


Dan terakhir ingat yaa jangan menyerah jika hasilnya tidak terlihat secara instan.  Konsistensi dan komitmen dari setiap anggota keluarga adalah kunci keberhasilan.  Yang terpenting adalah menciptakan lingkungan yang penuh kasih sayang, saling menghormati, dan mendukung satu sama lain tanpa memanjakan. Yuk terapkan ini semua sejak hari ini...!