Advertisement

Coklat (Theobroma cacao) Obat Penurun Tekanan Darah

Hipertensi adalah kondisi dimana tekanan darah yang diatas rentang normalnya. Apabila hipertensi tidak segera ditangani dengan benar dapat mengakibatkan bermacam-macam komplikasi seperti stroke, gagal ginjal, dan gagal jantung.

Bayangkan saja bila darah yang ada di tubuh kita dipompa terlalu kencang, otomatis membuat kerja jantung dan pembuluh darah kita menjadi berat, selain itu ginjal juga sulit dalam menyaring darah kita. Yang lebih mengejutkan penyakit ini diderita oleh hampir 1 milyar manusia didunia (Joint National Committee).

Baca panduan tentang nilai normal hipertensi, faktor penyebab, dan pencegahannya disini.

Besarnya perkembangan penyakit ini membuat peneliti di dunia berusaha mencari cara untuk mengatasi hal ini. Salah satunya penelitian tentang coklat dalam menurunkan tekanan darah.



Kandungan flavonoid yang ada di coklat bisa menstimulasi oksida nitrat, semacam sinyal agar otot-otot di pembuluh darah melebar. Pembuluh darah yang menjadi lebih lebar otomatis akan membuat tekanan darah turun.

Berdasarkan jurnal di NCBI oleh Nahida T. dan Feroz A. (Role of natural herbs in the treatment of hypertension) , konsumsi coklat hitam seberat 46 sampai 105 gram setiap hari, dengan kandungan polifenol cocoa 213-500 mg, dapat menurunkan tekanan sistolik sebesar 5 mmHg dan tekanan diastolik 3 mmHg.

Coklat hitam yang disebutkan disini bukanlah coklat susu manis yang biasanya ada di mini market melainkan dark chocolate yang ada rasa pahitnya.

Ini sumbernya jika ingin melihat lebih detail (Sumber klik disini).



Pada penelitian lain (Does chocolate reduce blood pressure? A meta-analysis), Karin dan timnya menyusun beberapa penelitian kemudian menganalisisnya sehingga didapat hasil :



Ringkasan Hasil

Coklat hitam secara signifikan menurunkan tekanan darah pada hipertensi dan pra-hipertensi saja (Turun hingga 5 mmHg), sedangkan orang yang tekanan darahnya normal, penurunan tekanan darah tidak signifikan.

Jadi, orang yang tekanan darahnya normal tidak perlu takut untuk mengkonsumsi coklat

Jangan lupa dibarengi dengan menjaga makanan dan konsultasi dengan tenaga kesehatan yang berkompeten.


Dikutip dari: