Advertisement

Apa Yang Terjadi Saat Menstruasi & Bagaimana Mengatasinya Agar Tidak Parah?

Pernahkah kamu mengalami menstruasi? Atau mungkin kamu pernah melihat anggota keluarga yang mengalami menstruasi? Kita bahas dari awal sampai akhir ya, guna membantu memberikan penjelasan berikut solusi agar menstruasi tidak sakit, dan juga tidak memburuk dibeberapa hari aktifitas kamu! Yuk kita simak diartikel berikut ini:

PENGERTIAN MENSTRUASI

Menstruasi adalah siklus fisiologis bulanan yang terjadi pada sistem reproduksi wanita dewasa yang sehat. Proses ini melibatkan pelepasan darah dan jaringan dari dinding rahim yang tidak dibutuhkan, yang terjadi jika kehamilan tidak terjadi. Menstruasi adalah bagian dari siklus menstruasi, yang biasanya berlangsung sekitar 28 hari, meskipun rentang normalnya bisa antara 21 hingga 35 hari.

Proses ini dimulai pada pubertas dan berlanjut hingga menopause, yang biasanya terjadi pada usia antara 45 dan 55 tahun. Selama siklus menstruasi, tubuh wanita mengalami perubahan hormon yang kompleks yang mempersiapkan rahim untuk kehamilan. Jika tidak ada pembuahan sel telur oleh sperma, lapisan dinding rahim yang telah dipersiapkan akan dikeluarkan melalui vagina dalam bentuk darah dan jaringan. Masa menstruasi ini biasanya berlangsung selama 3-7 hari.

Menstruasi adalah aspek normal dan alami dari sistem reproduksi wanita, meskipun pengalaman dan gejalanya dapat bervariasi antarindividu. Selama menstruasi, beberapa wanita mungkin mengalami gejala seperti nyeri perut bagian bawah, perubahan mood, dan ketidaknyamanan lainnya. Beberapa wanita juga mengacu pada menstruasi sebagai "haid" atau "datang bulan."


MENSTRUASI DAN MOOD WANITA

Perubahan mood atau ketidakstabilan emosional yang terkait dengan menstruasi sering disebut sebagai gejala sindrom pramenstruasi (PMS) atau disebut juga sindrom pra-haid. PMS dapat mencakup perubahan mood, seperti mudah marah, merasa stres, cemas, atau sensitif secara emosional. Beberapa faktor yang mungkin berperan dalam hubungan antara menstruasi dan perubahan mood ini melibatkan perubahan hormonal dan biologis dalam tubuh:

Perubahan Hormonal: Siklus menstruasi dipengaruhi oleh fluktuasi hormon, terutama estrogen dan progesteron. Pada tahap tertentu dalam siklus menstruasi, terjadi peningkatan dan penurunan tiba-tiba dalam kadar hormon ini. Perubahan hormonal ini dapat memengaruhi neurotransmitter di otak, seperti serotonin, yang terkait dengan regulasi mood.

Pengaruh Prostaglandin: Prostaglandin, senyawa yang diproduksi oleh rahim, dapat memainkan peran dalam menyebabkan kontraksi otot rahim dan memicu rasa sakit atau ketidaknyamanan selama menstruasi. Tingginya kadar prostaglandin juga dapat berkontribusi pada perubahan mood.

Efek Fisik dan Ketidaknyamanan: Rasa sakit, kram, atau ketidaknyamanan fisik lainnya yang terkait dengan menstruasi dapat memengaruhi mood seseorang. Rasa sakit yang dialami selama menstruasi dapat menciptakan tingkat stres dan ketidaknyamanan yang dapat mempengaruhi kesejahteraan emosional.

Faktor Psikologis: Kesadaran akan siklus menstruasi dan harapan terhadap perubahan mood selama PMS dapat memainkan peran dalam bagaimana seseorang mengatasi dan merespons perasaan mereka. Seseorang yang menyadari bahwa mereka berada dalam fase PMS mungkin lebih cenderung mencari pemahaman tentang perubahan mood mereka.

Penting untuk diingat bahwa tidak semua wanita mengalami perubahan mood yang signifikan selama menstruasi, dan tingkat dan jenis perubahan mood dapat bervariasi antarindividu. Jika perubahan mood selama menstruasi sangat mengganggu atau menghambat kehidupan sehari-hari, penting untuk berkonsultasi dengan therapist!


RASA SAKIT SAAT MENSTRUASI

Banyak wanita mengalami rasa sakit atau ketidaknyamanan selama menstruasi, yang dikenal sebagai dismenore atau nyeri haid. Penyebabnya bisa bervariasi dan dapat melibatkan faktor-faktor fisik dan hormonal. Beberapa alasan mengapa banyak wanita merasakan sakit saat menstruasi melibatkan:

Kontraksi Rahim: Selama menstruasi, rahim berkontraksi untuk membantu mengeluarkan lapisan dinding rahim yang tidak dibutuhkan. Kontraksi ini dapat menyebabkan rasa sakit atau ketidaknyamanan.

Prostaglandin: Hormon prostaglandin, yang diproduksi oleh rahim, dapat menyebabkan kontraksi rahim yang lebih kuat dan dapat meningkatkan rasa sakit. Tingkat prostaglandin yang tinggi dapat menyebabkan pembuluh darah di rahim menyempit, mengurangi aliran darah, dan menyebabkan rasa sakit.

Endometriosis: Sebagian wanita mengalami endometriosis, kondisi di mana jaringan yang biasanya tumbuh di dalam rahim (endometrium) juga tumbuh di luar rahim. Ini dapat menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan selama menstruasi.

Mioma Uteri: Mioma adalah tumor jinak yang tumbuh di dalam atau di sekitar dinding rahim dan dapat menyebabkan nyeri haid.

Penyakit Radang Panggul: Infeksi atau peradangan pada organ reproduksi, seperti rahim, ovarium, atau saluran tuba, dapat menyebabkan rasa sakit selama menstruasi.

Gangguan Hormonal: Perubahan hormon yang normal selama siklus menstruasi juga dapat mempengaruhi tingkat ketidaknyamanan. Misalnya, kadar estrogen dan progesteron yang fluktuatif dapat memengaruhi rasa sakit dan suasana hati.

Faktor Psikologis: Stres, kecemasan, atau faktor psikologis lainnya juga dapat memainkan peran dalam intensitas rasa sakit selama menstruasi.

Untuk mengatasi nyeri menstruasi, wanita sering menggunakan metode pengobatan seperti obat pereda nyeri, atau olahan herba kunyit, olahraga ringan, dan perubahan gaya hidup.


VITAMIN TERKAIT MENSTRUASI

Beberapa vitamin dan mineral dapat membantu mengurangi ketidaknyamanan selama menstruasi. Namun, perlu diingat bahwa dampaknya bisa bervariasi antarindividu, dan konsultasi dengan profesional kesehatan sebelum mengonsumsi suplemen adalah langkah yang bijaksana. Beberapa nutrisi yang dikaitkan dengan kesehatan menstruasi dan dapat membantu mengurangi rasa sakit meliputi:

Vitamin B6: Vitamin B6 dapat membantu mengurangi gejala pramenstruasi (PMS) dan dismenore. Vitamin B6 ditemukan dalam makanan seperti pisang, kentang, daging, dan ikan.

Vitamin E: Vitamin E memiliki sifat antiinflamasi dan dapat membantu meredakan rasa sakit selama menstruasi. Makanan sumber vitamin E meliputi kacang, biji-bijian, minyak zaitun, dan alpukat.

Omega-3 Asam Lemak: Asam lemak omega-3, terutama EPA (asam eicosapentaenoic) dan DHA (asam dokosaheksaenoat), dapat memiliki efek antiinflamasi. Sumber omega-3 termasuk ikan berlemak seperti salmon, sarden, dan mackerel.

Magnesium: Magnesium dapat membantu mengurangi kontraksi otot dan meredakan nyeri haid. Makanan kaya magnesium termasuk kacang-kacangan, biji-bijian, sayuran hijau, dan buah-buahan.

Vitamin D: Vitamin D dapat memainkan peran dalam kesehatan reproduksi dan dapat membantu mengurangi risiko gejala PMS. Sumber vitamin D termasuk ikan berlemak, kuning telur, dan produk susu.

Kalsium: Kalsium dapat membantu mengurangi gejala PMS, termasuk nyeri haid. Sumber kalsium meliputi produk susu, keju, sayuran hijau, dan kacang-kacangan.

Selain mengonsumsi nutrisi ini melalui makanan, jika diperlukan, kamu juga dapat mempertimbangkan suplemen vitamin dan mineral.


Okay, cukup clear kan? Maka jangan dibiarkan kerabat kita yang mengalami menstruasi begitu saja ya! Temani mereka dengan pendampingan yang benar dan asupan yang sesuai pula! 

Barafakallahu fiikum jami'an!