Advertisement

5 Sikap Yang Harus Diamalkan Bagi Orang Beriman


Dalam pembahasan kali ini kita akan membongkar habis tentang emosi yaitu sisi lain manusia kemudian dibagian akhir akan diterangkan sikap yang harus dilakukan bagi seorang beriman. Simak dengan seksama sampai habis ya!

Emosi merujuk pada pengalaman psikologis yang kompleks dan sering kali kuat yang melibatkan perasaan, perubahan fisiologis, dan kecenderungan untuk bertindak atau bereaksi terhadap stimulus tertentu. Emosi adalah bagian penting dari pengalaman manusia yang mempengaruhi pikiran, perilaku, dan interaksi sosial. Emosi mencakup berbagai jenis perasaan yang kita alami, seperti kegembiraan, kesedihan, cemas, marah, cinta, dan banyak lagi.

Emosi juga dikenal sebagai respons alami terhadap situasi dan stimulus di sekitar kita. Dengan emosi ini berperan dalam membantu kita beradaptasi dengan lingkungan, mengambil keputusan, dan berinteraksi dengan orang lain. Namun, penting untuk diingat bahwa pengalaman emosi bisa sangat kompleks dan bervariasi antara individu. 


Pengaruh Emosi Terhadap Hormon Seseorang



Respons hormonal terhadap emosi dapat berbeda-beda dan bervariasi antar individu. Berikut adalah beberapa hormon utama yang berperan dalam berbagai emosi:

> Disaat Merasakan Kebahagiaan/Kegembiraan:

Endorfin: Ini sering disebut sebagai hormon “perasaan baik”. Hormon ini dihasilkan sebagai respons terhadap pengalaman menyenangkan dan dapat berkontribusi pada perasaan bahagia dan euforia.

> Disaat Merasakan Kesedihan:

Kortisol: Sering dikenal sebagai “hormon stres”, kadar kortisol dapat meningkat sebagai respons terhadap emosi negatif atau stres.

> Disaat Penuh Amarah:

Epinefrin (Adrenalin) dan Norepinefrin: Hormon stres ini dapat meningkatkan detak jantung dan tekanan darah, berkontribusi terhadap respons "lawan atau lari" yang terkait dengan kemarahan.

> Disaat Merasakan Takut:

Kortisol: Seperti halnya kesedihan, kadar kortisol dapat meningkat saat situasi menakutkan.

Adrenalin dan Norepinefrin: Hormon-hormon ini mempersiapkan tubuh untuk merespons ancaman yang dirasakan, sehingga meningkatkan kewaspadaan dan peningkatan detak jantung.

> Disaat Terkejut :

Dopamin: Sering dikaitkan dengan kesenangan dan penghargaan, dopamin juga dapat dilepaskan sebagai respons terhadap kejadian tak terduga.

> Disaat Sangat Merasa Jijik (Benci):

Kortisol: Seperti halnya emosi negatif lainnya, kadar kortisol dapat meningkat sebagai respons terhadap rasa jijik.

Serotonin: Neurotransmitter ini terlibat dalam mengatur suasana hati dan dapat memengaruhi perasaan jijik.

> Disaat Merasakan Puas :

Oksitosin: Sering disebut sebagai "hormon ikatan" atau "hormon cinta", oksitosin dikaitkan dengan ikatan sosial dan perasaan puas.

> Disaat Sangat Cemas:

Kortisol: Peningkatan kadar kortisol dapat dikaitkan dengan perasaan cemas dan stres.

GABA (Gamma-Aminobutyric Acid): Neurotransmitter ini membantu mengatur respons kecemasan dan stres di otak.

> Disaat Hati Senantiasa Penuh Dengan Cinta:

Oksitosin: Oksitosin dilepaskan selama interaksi sosial, terutama yang melibatkan hubungan emosional, dan berperan dalam ikatan dan kasih sayang.

Dopamin: Seperti halnya kegembiraan, dopamin dikaitkan dengan kesenangan dan penghargaan, termasuk perasaan cinta yang positif.


Efek Samping Saat Hormon Berlebih 


Setiap hormon memiliki peran kunci dalam mengatur berbagai fungsi fisiologis dan emosional dalam tubuh manusia. Namun, ketika hormon-hormon ini berada dalam kadar yang berlebihan atau tidak seimbang, mereka dapat menyebabkan dampak yang tidak diinginkan pada kesejahteraan emosional dan kesehatan secara umum. Berikut adalah beberapa efek yang mungkin timbul akibat berlebihan dari hormon-hormon tertentu:


1) Berlebihannya Kortisol:

Gangguan tidur: Tingkat kortisol yang tinggi dapat mengganggu pola tidur dan menyebabkan insomnia.

Penurunan imunitas: Kortisol yang terus-menerus tinggi dapat menghambat sistem kekebalan tubuh.

Gangguan pencernaan: Kortisol berlebihan dapat memengaruhi fungsi pencernaan dan menyebabkan gangguan seperti gangguan lambung.

Gangguan mood: Kortisol yang tinggi dapat berkontribusi pada gejala kecemasan dan depresi.


2) Berlebihannya Adrenalin dan Norepinefrin:

Kecemasan dan stres berlebihan: Tingkat adrenalin dan norepinefrin yang tinggi dapat menyebabkan rasa cemas dan stres yang berkepanjangan.

Peningkatan denyut jantung: Hormon-hormon ini dapat meningkatkan detak jantung, menyebabkan palpitas dan ketegangan jantung.


3) Berlebihannya Dopamin:

Gangguan psikologis: Berlebihan dopamin terkait dengan risiko gangguan seperti gangguan bipolar dan skizofrenia.

Gangguan kontrol impuls: Peningkatan dopamin dapat terkait dengan perilaku impulsif dan kecanduan.


4) Berlebihannya Serotonin:

Gangguan tidur: Penurunan tidur dan insomnia dapat terjadi akibat ketidakseimbangan serotonin.

Gangguan mood: Serotonin yang tidak seimbang dapat berperan dalam perkembangan depresi dan gangguan kecemasan.



Petunjuk Quran Bagi Orang Beriman


Quran adalah sumber ajaran yang kaya dan memiliki banyak ayat yang memberikan pedoman bagi tiap orang-orang beriman dalam mengelola emosi dan berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya dengan bijak. Interpretasi ayat-ayat ini dapat bervariasi dan tergantung pada konteks serta pemahaman individu. Dalam semua hal, penting untuk menjalani kehidupan dengan penuh kesadaran, pemahaman, dan kasih sayang. Marilah kita melihat secara terperinci apa saja yang Quran sebutkan terkait dari emosional manusia, dan apa saja Sikap yang harus diamalkan untuk mengatasi ini semua :

1. Kesabaran (Q.S. Al Baqarah 153)


Artinya: Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.

Dari ayat ini Syaikh Prof. Dr. Wahbah Az-Zuhaili pakar fiqih dan tafsir menjelaskan :

Wahai orang-orang mukmin, saling tolong menolonglah dengan penuh kesabaran dalam menanggung beban yang disyariatkan seperti shalat, puasa dan jihad, serta dengan melakukan shalat yang bisa mempererat hubungan dengan Allah, menghilangkan kesedihan, dan kebingungan. Sesungguhnya Allah menemani dan menyelamatkan orang-orang yang bersabar.

Dengan demikian maka fahamilah bahwa apa saja yang Allah taqdirkan kepada kita selama di dunia ini maka harus senantiasa diiringi tolong menolong disertai kesabaran dan bukan sebaliknya.

2. Pengendalian Amarah (Q.S. Ali Imran 134)

Artinya: (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.

Untuk mengetahui penjelasan dari ayat ini maka kita dapat melihat salah satu kitab Tafsir As-Sa'di yakni yang ditulis oleh Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa'di. Beliau menguraikan bahwa :

Allah menjelaskan tentang sipat-sipat orang yang bertakwa dan perbuatan-perbuatan mereka seraya berfirman, ”yaitu orang-orang yang menafkahkan hartanya, baik di waktu lapang maupun sempit, ”yaitu, pada saat kondisi mereka saat sulit atau kondisi mereka sedang lapang. Bila mereka sedang lapang, maka mereka akan mempernanyak infak, dan bila mereka sedang kesulitan, maka mereka tidak menganggap remah suatu kebaikan walau hanya sedikit saja.

“Dan orang-orang menahan amarahnya, ”yaitu, bila terjadi dari orang lain tindakan yang menyakitkan terhadapnyayang menimbulkan kemarahan yaitu hati yang oenuh dengan kedongkalan yang akan menimbulkan balas dendam dengan perkataan maupun perbuatan.Mereka itu tidaklah bertindak menurut tabiat kemanusiaanya, akan tetapi mereka menahan apa yang ada di dalam hati mereka di sebabkan kemarahan, dan menghadapi orang yang berbuat jelek kepadanya itu dengan kesabaran.

“Dam memaafkan kesalahan orang.”termasuk dalam tindakan memaafkan orang adalah memaaafkan segala hal yang terjadidari orang yang telah berbuat jelek kepada kita dengan perkataan maupun perbuatan.Memaafkan itu sekedar lebih baik dari pada menhahn amarah, karena memaafkan itu tindakan meninggalkan balas dendam di sertai dengan bentuk kelapang dadaan terhadap orang yang berbuat jelek.itu hanya dapat terjadi pada orang-orang yang menghiasi dirinyadengan ahklak yang terpuji dan jauh daru akhlak yang tercela, dan dari orang-orang yang bertransaksi dengan Allah dan memaafkan hamba-hamba Allah merupakan kasih sayang terhadap mereka dan tindakan baik terhadap mereka, benci dari keburukan yang menimpa merekaagar Allah mengampuni dirinya sehinggga dia mendapatkan pahala di sisi Allah yang maha mulia, dan bukan dari hamba yang miskin, sebagaiman Allah berfirman,

"maka barang siapa memaafkan dan berbuat baik maka pahalanya atas (tanggungan) Allah."

(Asy-Syuara:40)

Kemudian Allah menyebutkan kondisi yang lebih umum daripada yang lainya dan lebih baik, lebih tinggi dan lebih utama, yaitu berbuat kebaikan Allah berfirman, ”Allah menyukai orang –orang yang berbuat kebaikan.” Kebaikan itu ada dua macam: berbuat baik pada perkara ibadah kepada sang pencipta dan berbuat baik kepada para mahluk.

Dan ihsan kepada perkara ibadah kepada sang pencipta telah di tafsirkan oleh NAbi dengan sadbanya, ”Engkau menyembah Allah seaka-akan engakau melihatNya, dan bila engkau tidak melihatnya, maka sesungguhnya dia melihatmu.”

Adapun berbuat baik kepada para makhluk yaitu memberikan manfaat yang bersipat agama maupun duniawi kepada mereka sehingga termasuk dalam kategori itu adalah memerintahkan mereka kepada yang ma'rup dan melarang mereka dari yang mungkar, mengajarkan orang yang bodoh di antara mereka, menasehati masyarakat umum maupun khusus, berusaha menyatukan kalimat mereka, menyalurkan segala macam sedekah, infak yang wajib maupun yang Sunnah kepada mereka dengan perbedaan berbagai kondisi dan karakter mereka. Termasuk juga dalam hal itu adalah mengerahkan kedermawanan hati, menolak keburukan dan bersabar atas ganguan, sebagaimana Allah menjelaskan sipat-sipat orang-orang yang bertakwa dalam ayat ini.

Maka barangsiapa yang melaksanakan perkara-perkara tersebut, ia telah menegakkan hak-hak Allah dan hak-hak hambaNya. kemudian Allah menyebutkan tentang alasan mereka kepada Tuhan mereka dari kejahatan dan dosa-dosa mereka.

Ma sya Alloh,... betapa demikian maka fahamlah kita tentang pentingnya menjaga perkara-perkara tadi!

3. Senantiasa Berdzikir (Q.S. Ar-Ra'd 28)

Artinya: (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.

Kalau kita mencoba membuka Kitab Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir yang disusun oleh Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al  Asyqar, beliau salah satu mudarris tafsir di Universitas Islam Madinah menyebutkan bahwa dari ayat ini kita perhatikan seksama :

Ø°ِينَ Ø¡َامَÙ†ُوا۟ ((yaitu) orang-orang yang beriman)
Mereka adalah orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan yang bertaubat kepada-Nya.

ÙˆَتَØ·ْÙ…َئِÙ†ُّ Ù‚ُÙ„ُوبُÙ‡ُÙ… بِØ°ِÙƒْرِ اللهِ ۗ( dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah)
Yakni yang menjadi tenang dan tentram dengan berzikir kepada Allah dengan lisan mereka, seperti membaca al-Qur’an, bertasbih, bertahmid, bertakbir, bertahlil, atau dengan mendengarkan zikir tersebut dari orang lain.

Ø£َÙ„َا بِØ°ِÙƒْرِ اللهِ(Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah)
Tanpa menyebut selain-Nya.

تَØ·ْÙ…َئِÙ†ُّ الْÙ‚ُÙ„ُوبُ(hati menjadi tenteram)
Meskipun mentafakkuri makhluk-makhluk Allah, ciptaan-ciptaan, dan mukjizat-mukjizat-Nya secara umum menjadikan hati menjadi tentram, namun hasilnya tidak seperti ketentraman dengan berzikir kepada Allah.

Dan ini terbukti jelas, dari sekian banyak pasien yang sakit lalu dibimbing untuk memperbaiki kesehariannya serta membiasakan untuk berdzikir ternyata efeknya dahsyat...! Hati menjadi lebih tenang dari sebelumnya.... Allahu akbar!


4. Tawakkal - Keyakinan pada Allah (Q.S. At-Talaq 2-3)

Artinya: Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar.
Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.

Meskipun kita ketahui dari ayat ini ada pembahasan lain seperti masa iddah untuk wanita, namun bagian selanjutnya membahas tentang pentingnya tawakkal bagi siapapun juga. Dari Tafsir Al-Mukhtasar yang diawasi pula oleh Syaikh Dr. Shalin bin Abdullah bin Humaid, yakni seorang Imam Masjidil Haram mencoba menjelaskan tentang ayat ini :

Barangsiapa bertakwa kepada Allah dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya, niscaya Allah memberikan baginya jalan keluar dari segala kesempitan dan kesusahan yang terjadi padanya.
Dan memberinya rezeki dari arah yang tidak terdetik di dalam hatinya dan tidak ada dalam perhitungannya. Barangsiapa bersandar kepada Allah dalam segala urusannya, maka Allah akan mencukupi kebutuhannya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya, tidak lemah untuk berbuat sesuatu dan tidak ada sesuatu yang luput dari-Nya. Allah sudah membuat batasan untuk segala sesuatu yang akan selesai pada batasnya. Kesusahan ada batasnya, kesenangan ada batasnya, masing-masing dari keduanya tidak kekal menimpa manusia.


5. Memohon Ampunan (Q.S. Ali Imran 135)


Artinya: Dan orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.

Terkhusus dari ayat ini kita dapat membuka kitab berikutnya yaitu Kitab Tafsir Al-Wajiz, yang susun oleh Syaikh Prof. Dr. Wahbah Az-Zuhaili juga, dijelaskan bahwa : 

Dan (terhadap) juga orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji: yaitu segala maksiat besar seperti zina dan membunuh atau menganiaya diri sendiri dengan melakukan dosa-dosa kecil, mereka ingat akan keagungan Allah, kemudian ingat akan janji Allah atas siksa-Nya dengan lisan dan akal mereka. Lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain Allah? Israr adalah keinginan untuk terus menerus melakukan dosa. Padahal mereka mengetahui bahaya dosa, maka israr itu termasuk dosa besar. Ayat ini turun untuk Nabhan Tamar Abi Muqbil, yang didatangi perempuan cantik yang menjual kurma, kemudian dia mendekap dan mencium perempuan itu. Kemudian dia menyesal dan mendatangi Nabi dan menceritakan kejadian itu. Maka turunlah ayat ini.


Dari 5 poin diatas bisa kita perhatikan bahwa penggunaan dalam keseharian baik itu perasaan subjektif, respon fisiologis, perilaku, expresi wajah / tubuh, hingga pengaruh kognitif amat berpengaruh terhadap kualitas aktifitas dalam keseharian seseorang. Untuk itu selayaknya bagi tiap orang beriman agar mengamalkan 5 point penting diatas guna tetap menjaga kesehatan secara fisikal maupun secara psikisnya.  Semoga bermanf'aat wabarakallahu fiikum!