Advertisement

Pesan Roqi

pesan roqi diagnosa anamnesa bijak tepat kasih sayang


Roqi (peruqyah) harus mampu melakukan diagnosa dengan bijak, tepat dan kasih sayang.

Tulisan ini sengaja dibuat untuk memberikan gambaran secara real yang sering terjadi dilapangan guna membantu berbagai macam pihak. Baik itu Roqi (peruqyah), maupun Mariid (pesakit) beserta Usrotul Maarid (kerabat terdekat pesakit).

Lakukan anamnesa untuk dapat menggali ada tidaknya:


  1. Riwayat pesakit/kerabat terdekat yg terkait hal-hal musyrik 
  2. Dendam kesumat baik terhadap org/keluarga sendiri
  3. Maksiat (dzambun kabiir) tanpa muhasabah (taubat)
  4. Pengaruh Sihir dari external (pihak lain)
  5. Waswisu sayathin (bisikan syetan)


Hal ini akan mempermudah prosesi ruqyah dikarenakan beberapa sebab:

1) Jika ada pesakit/kerabat terdekat yg terkait hal-hal musyrik hendaknya bersungguh-sungguh menghentikan kemusyrikan itu segera. Dan diyakini secara betul, bahwa kemusyrikan ini harus diakhiri dengan kesungguhan.

2) Jika ada dendam kesumat terhadap orang/keluarga, sadari betul apa saja kasusnya dan siapa saja orangnya. Lalu maafkan dengan setulusnya, karena dengan tidak memaafkan maka akan terbuka lebar penguat dari syetan (bibit kebencian).

3) Jika ada maksiat (dzambun kabiir) yakni perilaku/ucapan/kebiasaan yang telah jelas hitungan dosa besarnya, seperti durhaka kepada orang tua, lalai terhadap istri & anak, serta hal lain, atau bahkan kesyirikan (seperti no.1). Maka segera sadari secara totalitas, dan bersegera taubat lillahi ta'ala.

4) Jika benar adanya sihir dari external (pihak lain) yang telah jelas cirinya (buktinya). Maka salah satu kunci jalan keluar ialah melawan sihir itu dengan totalitas amal sholeh yang diperbanyak dan tentu saja diruqyah baik yang bersangkutan / tempat tinggalnya.

5) Jika benar adanya waswisu sayathin, baik berupa bisikan keragu-raguan secara batin/jelas terdengar (sering terbesit; "kenapa engkau berikan ini kepadaku ya Allah?", "nasihat agama bukan untukku", "keta'atan itu nanti saja"). Maka salah satu ikhtiar terbaik ialah mendengarkan banyak nasihat agama dan lebih sering beramal. Penyegeraan ini akan mempermudah proses berlepas diri dari kebiasaan buruk yg mengiringi keseharian tadi.

Dari sini, Usrotul Maarid (keluarga terdekat pesakit) ataupun Maarid (pesakit) harus menyadari betul bahwa Allah Sebaik-baik penyembuh, dan dengan menghentikan keburukan/maksiat/ dengan bertaubat setulusnya ialah hal yang Allah Lebih Sukai dari Hamba-hambaNya.

Namun, jika sebaliknya, baik Usrotul Maarid / Maarid tidak mau menyadari betul akan hal ini, dan bahkan malah memperparah keadaan tanpa perbaikan, atau bahkan melakukan kemaksiatan yg lainnya maka Usrotul Maarid disarankan merutin Ruqyahnya secara Mandiri. 

Dari Allah jualah segala macam kebaikan
dan Dari Allah jualah segala macam obatnya.