Advertisement

Bagaimana caranya mengolah sampah menjadi manfa'at?


Mungkin pernah ada terbesit kalimat seperti ini dibekan kita? "Bagaimana Cara Mengolahnya?!", pasti ada caranya men-daur ulang sampah-sampah tadi, ya kan?! 
Pertanyaan yang hebat karena sampah memang pasti ada dan dimana-mana wujudnya! Untuk anda yang berbakat dan ingin mengambil manfa'atnya maka bersegeralah menyimak ulasan kali ini dari awal sampai habis ya!

Kita Kelompokkan dulu kategorinya secara ringkas:

  • Sampah Emosi 
  • Sampah Dapur & Makanan
  • Sampah Kering

Okay selanjutnya kita bahas satu persatu.


A. Sampah Emosi

Paling sebel, kesel, dan juga sering banget kita jadi tempramen ketika dihadapkan dengan sesuatu yang tidak kita inginkan. Baik itu ada perencanaan maupun suatu hal yang lain. Tapi intinya bahwa fakta tidak sesuai dengan keinginan "Kita". Nah ini catet dulu sebagai sampah emosi. Eh, apakah sedih berlarut-larut juga sampah emosi? Yes, benar sekali khususnya yang endapannya itu luar biasa lengkeeet nah itu sampah namanya! Catet dulu ya...


B. Sampah Dapur

Setiap kali kita mengolah masakan baik itu saat permulaan ataupun setelah mengkonsumsi sajian makanan di meja makan, pasti akan menghasilkan sampah  ! Ya intinya makanan baik mentah maupun olahan bekas makanan tetapi tidak dipergunakan lagi. Ini juga sampah ya!


C. Sampah Kering

Untuk yg satu ini didapat dari aktifitas harian, seperti bermain, bekerja, dan atau bahkan olahan kebendaan lainnya sehari-hari. Biasanya ada beberapa jenis baik itu sampah kering, dari kertas, karton, dan atau bahkan plastik. Kita bakalan bahas lebih lanjut sebentar lagi.


Fakta Seputar Sampah


Ketahuilah seluruh sampah diatas tadi yang sudah disebutkan sebenarnya memiliki manfa'at apabila waktu, tenaga dan juga orang yang ada mampu mengolahnya dengan cara-cara tertentu. 

Ketika kesadaran diri kita tidak mampu mengolahnya maka bisa jadi sesuatu yang merugikan baik pribadi maupun orang lain. Misalnya saja sampah emosi yang menjadi-jadi dan juga merembet kesana-kemari baik antar personil maupun orang lain. Kalau sampah dapur / makanan? Sudah tentu terasa pula buruk dan baunya! So, kita lebih baik bersegera mengetahui definisi ini, caranya dan mempraktekkan dengan bijak!


Tantangan Yang Perlu Diketahui


Tidak semua orang mampu mengenal tujuan dari pengolahan seluruh sampah ini. Namun semua orang mampu menghasilkan sampah-sampah ini baik disengaja disadari ataupun tidak! Maka luar biasa sekali apabila hasil dari sampah ini dibiarkan begitu saja...! Tantangan pertama tentu saja anggota keluarga, atau pun lingkungan terdekat yang cuai tidak mampu bekerja sama saling memberikan support satu sama lain.

Lantas bagaimana? Langkah pertama, kenali dulu siapa yang mampu untuk diajak komunikasi agar dapat bekerja sama untuk mampu mengolah berbagai macam sampah yang sebentar lagi akan didapat dalam keseharian. Kemudian, lakukan pembagian tugas yang sama-sama mampu untuk diambil dan dilakukan. Karena pembagian ini dan juga komunikasi diawal dapat memecahkan permasalahan yang ada sehingga menjadi lebih ringan daripada tidak sama sekali!

Namun ingat, dengan cara mengajak keluarga dan anggota rumah tangga lainnya tentang cara mengelola apapun sampahnya akan dapat memudahkan proses penanganannya secara maximal!


Cara Mengolah Seluruh Sampah

A. Pengolahan Sampah Emosi


Mengelola sampah emosi seperti marah, sedih, dan menyesal bisa menjadi tantangan, tetapi ada beberapa cara yang dapat membantu Anda mengatasi perasaan tersebut. Berikut beberapa langkah yang dapat kita coba:


> Segera Timbulkan Kesadaran Diri.

Pertama-tama, sadari dan akui perasaan kita. Identifikasi emosi yang kita rasakan, apakah itu marah, sedih, atau menyesal. Kesadaran diri merupakan langkah awal yang penting. Kalau ngga disadari ya bahaya nanti keterusan dan kelewatan!


> Refleksi.

Cobalah untuk memahami mengapa kita merasa seperti itu. Apakah ada pemicu tertentu yang memicu emosi tersebut? Kenali apa saja penyebab emosi itu karena jika tidak dikenali maka semuanya bisa jadi bermasalah lambat laun seiring dengan berjalannya waktu.


> Luahkan Ekspresi Dengan Benar.

Ekspresikan emosi ini dengan cara yang sehat. Bicarakan dengan seseorang yang kita percayai atau gunakan jurnal untuk mengekspresikan perasaan itu. Terkadang, hanya dengan berbicara atau menulis tentang emosi kita sehingga membantu diri ini merasa lebih baik. Tapi jangan ngomong ke tembok yah, bukan yang seperti ini! Bedakan dengan bijak.


> Agendakan Aktifitas Olahraga & Relaksasi Rutin.

Lakukan olahraga atau aktivitas fisik lainnya. Olahraga dapat membantu melepaskan ketegangan emosional. Teknik relaksasi seperti dzikir, pernapasan relaksasi, atau bahkan tilawah yang durasi panjang juga bisa membantu meredakan emosi. 


> Berikan Pola Makan dan Tidur Yang Baik juga Konsisten.

Pastikan kita memiliki pola makan yang seimbang dan cukup tidur. Kekurangan tidur dan pola makan yang buruk dapat memengaruhi suasana hati lho! Ini serius karena efeknya sehari-hari bisa terasa oleh orang-orang disekitar kita!


> Dapatkan Dukungan Jangan Kelamaan Sendirian.

Jangan ragu untuk mencari dukungan dari teman, keluarga, atau seorang profesional jika kita merasa kesulitan mengatasi emosi ini. Terkadang, berbicara dengan seseorang yang benar-benar tulus mendengarkan dan memberikan saran maka hal ini sudah tentu membantu kita menjadi merasa lebih baik.


> Coba Alihkan Fokus pada Prioritas Solusi.

Alihkan perhatian dari perasaan negatif dengan fokus pada solusi. Identifikasi langkah-langkah konkret yang dapat kita ambil untuk mengatasi situasi yang membuat hati ini menjadi merasa marah, sedih, atau menyesal.


> Belajar Menerima Keadaan Diri Bukan Malah Menyesatkan dalam Kesedihan.

Ingatlah bahwa semua orang mengalami emosi negatif dari waktu ke waktu. Terimalah diri kita dan ingat bahwa emosi ini sementara. Jangan terlalu keras pada diri sendiri. Jangan kelamaan!

Perasaan marah, sedih, atau menyesal dapat berlarut-larut, tetapi seiring berjalannya waktu, biasanya perasaan ini akan mereda. Sabarlah dan beri waktu bagi diri Anda sendiri untuk pulih.


Mengelola emosi memerlukan latihan dan kesabaran. Tidak ada solusi instan, tetapi dengan waktu dan usaha, Anda dapat belajar mengatasi perasaan negatif tersebut. Jika Anda merasa emosi Anda terlalu berat atau berlarut-larut, pertimbangkan untuk mendapatkan jadwal konselling dan bercerita di ruang khusus kami.


B. Pengolahan Sampah Dapur & Makanan

Berikut adalah beberapa langkah untuk mengolah sampah dapur dan bekas makanan:

> Pemisahan Sampah:

Pertama-tama, pisahkan sampah dapur dan bekas makanan dari sampah lainnya. Gunakan wadah atau kantong plastik terpisah untuk sampah organik ini.

Jika memungkinkan, gunakan komposter untuk mendaur ulang sampah dapur dan bekas makanan organik. Bahan-bahan seperti sisa sayuran, kulit buah, sisa makanan, atau kertas dapur dapat diubah menjadi kompos yang berguna untuk tumbuhan.


> Gunakan Penggiling Dapur:

Untuk mengurangi sampah dapur, pertimbangkan untuk menggunakan penggiling dapur (food disposal unit) yang dapat menggiling sisa makanan menjadi partikel kecil dan mengalirkannya ke sistem pembuangan air. Pastikan untuk mengikuti petunjuk penggunaan yang tepat.


> Pembersihan Reguler:

Jaga kebersihan wadah sampah dapur dan bekas makanan secara teratur untuk menghindari bau dan pertumbuhan jamur atau bakteri yang tidak diinginkan.


C. Pengolahan Sampah Kering


Mengelola sampah kering, yang meliputi berbagai macam sampah non-organik seperti kertas, karton, plastik, kaca, logam, dan barang-barang lain yang tidak dapat terurai, adalah langkah penting dalam menjaga lingkungan dan mengurangi limbah. Berikut adalah beberapa cara untuk mengolah sampah kering:


> Pemisahan:

Pertama-tama, pisahkan sampah kering dari sampah organik dan sampah berbahaya (seperti baterai, lampu neon, atau produk berbahaya lainnya). Anda dapat menggunakan wadah atau keranjang khusus untuk sampah kering.


> Daur Ulang:

Pastikan untuk mendaur ulang bahan-bahan yang dapat didaur ulang, seperti kertas, karton, botol plastik, kaleng, dan kaca. Ikuti pedoman daur ulang yang berlaku di daerah sekitar kita.


> Penjualan atau Donasi Barang Bekas:

Jika kita memiliki barang-barang yang masih dalam kondisi baik, pertimbangkan untuk menjual atau mendonasikannya daripada membuangnya. Barang-barang seperti pakaian, mainan, atau barang rumah tangga lainnya mungkin masih memiliki nilai bagi orang lain. Memang membuangnya bisa menjadi jalan utama, tetapi jika masih bisa diolah kenapa tidak? Segera tukar menjadi uang! Atau menyerahkan kepada tukang rongsok dan dapatkan hasilnya secara menguntungkan satu sama lain.


Di artikel selanjutnya kita akan bahas kembali tips dan juga informasi menarik seputar kesehatan untuk lebih baik lagi. Barakallahu fiikum jami'aan...!